Barcode: Pengertian, Fungsi Beserta Jenisnya
Apa Itu Barcode?
Pernah ngeliat kode aneh-aneh yang ada di belakang kemasan produk? Nah, itu lho, yang dinamain barcode, itu kayak kumpulan simbol geometris dan spasi yang bikin barang atau sistem jadi beda-beda satu sama lain. Uniknya, punya tebal-tipis yang berbeda, dan setiap kombinasinya nyimpen informasi yang bikin produk jadi punya identitas sendiri.
Jadi, tiap-tiap produk yang dikodein bisa nyimpen data unik tentang dirinya. Dengan bantuan teknologi ini, produk jadi kayak punya kartu identitas kecil yang isinya nyeritain tentang susunan kode sendiri. Keren banget, kan?
Barcodenya sendiri biasanya ditemuin di sisi belakang kemasan produk, tapi sekarang makin canggih, bisa ada juga dalam bentuk digital lho!
Fungsi Barcode: Bantu Pekerjaan Manusia Jadi Lebih Mudah
Sesuatu yang paling keren dari teknologi barcode ini adalah membantu ente, manusia, jadi makin praktis! Kode-kode di dalamnya nyimpen data-data penting tentang produk dan bikin pekerjaan ente jadi lebih gampang dan akurat.
Ane akan bahas fungsi-fungsinya yang paling keren:
Menyimpan Informasi Produk
Susunan kode ini hebat banget, teknologi yang bisa simpan banyak informasi penting tentang produk. Di situ ada kode produksi, nomor identifikasi, dan banyak lagi deh. Pokoknya, teknologi ini tuh kayak kartu ID yang isinya lengkap tentang si produk!
Membedakan Produk dengan Kode Khusus
Setiap produk punya kode khusus di barcodenya. Itulah yang bikin beda dari produk lain. Kalo ente scan, perangkat scanner langsung ngerti, “Ini produk A, bukan produk B!” Nah, jadi nggak ada lagi kebingungan di gudang atau toko.
Catat dan Cari Data dengan Akurat
Dulu, kalau nyatet data manual, suka banyak salah ketik atau nggak sengaja dobel input. Tapi sekarang, pake inovasi ini, semua data dicatat dengan akurat, nggak perlu khawatir salah lagi! Ente tinggal scan dan semua data pentingnya langsung kecatat dengan bener.
Jenis-Jenis Barcode: 1D dan 2D!
Barcode punya beragam model, tapi ente bahas yang paling seru aja ya. Ada 2 jenis barcode berdasarkan dimensinya, 1D dan 2D. Yuk, ente lihat satu-satu!
Barcode 1 Dimensi (1D)
Ini tuh yang paling sering ente lihat, susunan kode unik ini berbentuk garis-garis dan spasi dengan lebar yang berbeda-beda. Dan coba lihat, ada beberapa model yang keren abis!
UPC (Universal Product Code)
UPC ini adalah standar untuk produk yang dijual di seluruh dunia. Ada 2 model turunannya, yaitu UPC-A dan UPC-E. Yang A itu lebar dan panjang, yang E itu lebih kecil, cocok buat produk yang ukurannya nggak besar-besar banget.
EAN (European Articles Numbering)
EAN ini mirip-mirip kayak UPC, tapi sering dipakai di Eropa. Ada 2 model juga, yaitu EAN-13 dan EAN-8. Yang 13 itu lebih panjang dari yang 8.
Code 39
Ini cocok buat industri non-retail, kayak otomotif, kesehatan, dan lain-lain. Kodenya 39 karakter, dan dulu memang 39, tapi sekarang dah ada model yang lebih panjang lagi.
Code 128
Ini kode yang hebat, bisa nyimpen banyak data dari simbol ASCII. Cakupan informasinya lebih kaya daripada yang sebelumnya.
Code 93
Code 93 ini kayak versi upgrade dari Code 39. Punya tingkat keamanan yang lebih tinggi karena ada redundansi data.
ITF (Interleaved 2 of 5)
ITF ini banyak dipakai di logistik, gudang, dan studio foto. Simbolnya terdiri dari 2 bar tebal dan 3 bar tipis, dengan hanya karakter numerik.
Codabar
Codabar ini sering digunakan di bank darah, perpustakaan, dan FedEx. Cuma nyimpen karakter numerik, tapi punya tanda pemisah yang unik.
Code 11
Code 11 khusus buat telekomunikasi. Ada karakter numerik dari 0-9, dan digit ke-12 ditandai dengan karakter “*”.
Industrial 2 of 5
Barcode ini punya struktur yang khas, ada 2 bar tebal dan 3 bar tipis dalam setiap 5 bar. Cuma menerima karakter numerik.
MSI Plessey (Modified Plessey)
MSI Plessey ini digunakan di retail buat manajemen inventaris barang. Karakteristiknya punya kode yang cukup panjang dan mampu menyimpan banyak data.
B. Barcode 2 Dimensi (2D)
Nah, yang ini bentuknya beda lagi. Bentuk-bentuk geometris kayak titik, persegi, dan heksagon digunakan sebagai kode di sini. Lebih kompak, tapi nyimpen data lebih banyak!
QR Code
QR Code ini yang paling populer dan sering ente temuin. Dari kartu nama sampe pembayaran digital, susunan kode ini bisa dipake di mana-mana. Ukurannya fleksibel dan bisa menyimpan data numerik, alfanumerik, bahkan karakter Kanji!
Datamatrix
Datamatrix ini lebih unggul dari QR Code dari segi ukuran. Coba dibayangin, susunan kode unik bisa dikecilin sampe 2,5mm tapi data di dalamnya tetap utuh. Cocok banget buat produk yang ukurannya kecil-kecil.
PDF417
PDF417 ini juara simpan data besar, bisa lebih dari 1,1 kilobyte! Jadi bisa buat nyimpen data besar kayak tanda tangan dan sidik jari.
Aztec
Terakhir ada Aztec, yang sering ada di tiket penerbangan. Meskipun hasil cetaknya buruk, Aztec tetap bisa keterbacaan data-nya. Bener-bener praktis buat tiket pesawat!
Kesimpulan
Gimana, Udah lebih paham tentang barcode sekarang? Keren banget kan, cara teknologi ini membantu ente di kehidupan sehari-hari. Susunan kode unik bisa jadi senjata ampuh yang bikin jadi lebih kece dan nggak ribet!
Mulai sekarang, ente jadi tahu kalau tiap-tiap produk punya kode unik dan ente bisa “membaca” kode-kode tersebut dengan perangkat scanner. Gimana nggak keren? Kodein hidupmu dengan barcode!
Sumber: Barcode