Activity Diagram: Pengertian Konsep, Kelebihan dan Komponenya
Hai, hai! Ada info seru nih buat ente yang penasaran sama Activity Diagram. Nah, kali ini Ane bakal bawa topik yang asyik banget, yaitu Pengertian Activity Diagram, Konsep, Kelebihan, dan Komponenya. Jadi, siap-siap aja buat ikutan dan baca terus ya
Apa Sih Activity Diagram Itu?
Jadi, Activity Diagram itu sebenarnya diagram yang menggambarkan aktivitas-aktivitas gitu dalam suatu sistem. Jadi, ente bisa ngeliat tahapan-tahapan kerja yang terjadi di sistem itu lewat diagram ini.
Banyak ahli yang ngomong, diagram ini tuh nggambarkan alur kerja atau aktivitas dalam bentuk diagram gitu. Jadi, nggak ada kaitannya sama aktivitas yang dilakukan oleh orang yang pake sistem itu.
Tapi ada juga yang ngomong, diagram ini tuh sebenernya jenis khusus dari state machine, yang tujuannya buat ngemodelin komputasi dan aliran kerjanya dalam perangkat lunak yang lagi dikembangin.
Nah, yang penting diinget, Activity Diagram juga termasuk dalam salah satu jenis diagram dalam Unified Modeling Language (UML) buat desainin sistem. Cuman bedanya, diagram ini langsung nunjukin aktivitas demi aktivitas tanpa penjelasan lebih lanjut tentang alurnya.
Konsep Activity Diagram
Diagram ini tuh ngasih ente gambaran yang jelas dan terstruktur tentang aktivitas-aktivitas yang terjadi dalam sistem itu. Jadi, nggak cuma buat para ahli teknologi informasi aja, tapi semua orang bisa paham.
Activity Diagram buat Use Case
Sebelumnya udah disebutin juga kan, kalo diagram ini nggak gabungin aktivitas rancangan sama pengoperasiannya. Tapi kadang-kadang bisa aja digabungin buat ngisi bagian deskripsi dari Use Case.
Use Case itu juga salah satu jenis UML yang nunjukin interaksi antara sistem yang udah dirancang sama orang yang pakenya. Nah, Activity Diagram buat Use Case itu kayak nunjukin gimana sih langkah-langkah kerjanya dalam sistem itu berdasarkan informasi dari Use Case-nya.
Fungsi Activity Diagram yang Penting Banget
Ada beberapa fungsi dari diagram ini yang penting banget, di antaranya:
- Nunjukin secara jelas dan terstruktur tentang aktivitas-aktivitas yang ada.
- Nunjukin urutan proses yang terjadi dalam sistem.
- Buat nge-diagramin satu atau beberapa Use Case biar lebih jelas.
- Bantuin ente nguraikan algoritma yang kompleks.
- Analisisin gimana penggunaan sistemnya dan langkah-langkah atau keputusan yang harus diambil.
- Bantuin ngemodelin aplikasi dengan pemrosesan paralel.
- Jadi media buat nyelametin kebutuhan bisnis lebih lanjut.
Kelebihan Activity Diagram
Penggunaan Activity Diagram itu nggak cuma penting, tapi juga punya beberapa kelebihan buat ente. Ini dia kelebihannya:
Mudah Dipahami
Model dari diagram ini tuh ngasih ente informasi yang rinci tapi tetep singkat. Jadi, orang yang nggak terlalu paham teknis juga tetep bisa ngerti.
Simplifikasi Proses dari Use Case yang Rumit
Ini kelebihan diagram ini, bisa menjelasin Use Case yang rumit jadi alur tahapan yang sederhana. Selain itu, ente juga bisa ngembangin performa tahapannya berdasarkan alur diagramnya.
Nunjukin Proses Logis Algoritma
Dengan ngurutin prosedur operasinya, diagram ini nunjukin gimana strategi pemecahan masalah secara logis.
Ngejelasin Langkah Kerja dari Use Case UML
Use Case nunjukin detailnya pengguna dan interaksinya dengan sistem, nah Activity Diagram ini nunjukin langkah-langkah kerjanya berdasarkan informasi itu. Jadi, hubungan antara diagram aktivitas sama Use Case jadi saling terkait tapi tetep punya fungsinya masing-masing.
Modeling Berbagai Arsitektur Software
Diagram ini nggak cuma nunjukin urutan proses atau pengambilan tindakan, tapi juga bisa ngemodelin metode, operasi, dan fungsi dalam sistem yang ente desain.
Komponen yang Penting
Buanyak banget komponen yang dipake di dalam diagram ini. Tapi yang penting banget, ada 14 komponen yang harus diperhatiin. Ini dia:
- Nodul Awal/Initial – Nodul yang nunjukin mulainya alur kerja sistem.
- Aktivitas – Ini komponen utamanya, yang nunjukin aktivitas atau tindakan yang diambil.
- Decision – Ini komponen yang nyambungin input dengan dua atau lebih output/hasil keputusan. Ini komponen yang kondisional gitu.
- Connector – Ini garis yang nunjukin hubungan langsung atau alur kontrol antara aktivitas. Simbol ini juga nunjukin kalo satu aktivitas harus selesai dulu sebelum lanjut ke aktivitas berikutnya.
- Note – Ini catatan tambahan tentang proses yang penting. Bisa jadi media buat saling kasih catatan penting antar perancang.
- Send Signal Action – Ini nunjukin sinyal lagi dikirim ke objek atau aktivitas berikutnya.
- Receive Signal – Aktivitas yang udah diterima dan selesai.
- Option Loop – Ini nunjukin aktivitas yang diulang-ulang.
- Flow Final – Ini tanda akhir dari satu proses, bukan akhir dari seluruh alur operasi di diagram.
- Condition Text – Ini keterangan yang nunjukin kondisi dan alasannya mengapa suatu keputusan diambil. Biasanya ada dekat nama yang ambil keputusan.
- Join/Penggabungan – Ini nunjukin gabungin dua aktivitas setingkat jadi satu.
- Fork – Ini nunjukin pemecahan satu aktivitas jadi dua operasi kerja setingkat.
- Nodul Akhir – Ini nunjukin akhir dari seluruh rangkaian aktivitas dalam sistem.
- Swimlane – Ini nunjukin pembatas antara proses kerja sama aktor yang melakukannya.
Selain komponen dasar itu, ada juga komponen lain yang penting juga. Ada lebih dari 10 simbol, di antaranya:
- Central Buffer Node – Ini nunjukin penggabungan data dari beberapa sumber. Tapi ini nggak terhubung langsung ke aktivitas.
- Conditional Node Specification – Nodul yang nunjukin pilihan yang lebih berdasarkan alternatif-alternatif.
- Constraint – Ini komponen yang nunjukin batas atau pembatas dalam diagram, yang biasanya dijelaskan pake teks.
- Data Store Node – Ini nunjukin alur data yang berkelanjutan.
- Exception Handler – Ini nunjukin penanganan eksepsi atau hal-hal yang dikecualikan.
- Expansion Node – Simbol ini nunjukin aktivitas yang melintasi batas simbol Expansion Region.
- Expansion Region – Ini alur yang nunjukin input dan output eksplisit. Inputnya berupa sekumpulan nilai.
- Input Pin – Ini buat nerima nilai input dari aktivitas lain.
- Output Pin – Setelah satu proses selesai, Output Pin ini nunjukin hasil nilai yang dikirim ke proses berikutnya.
- Value Pin – Mirip-mirip kayak Input Pin, tapi Value Pin ini nunjukin evaluasi nilai yang masuk dan hasilnya jadi masukan buat operasi itu.
- Loop Node – Ini nunjukin aktivitas terstruktur yang punya tahap persiapan, isi, dan pengujian.
- Merge Node – Nodul ini nunjukin penggabungan beberapa alur jadi satu alur aja.
Ada juga Object Node, Structured Activity Node, dan banyak lagi komponen lainnya yang bisa dipake dalam diagram ini.
Jadi, itulah pembahasan lengkap tentang Activity Diagram, mulai dari pengertian, fungsi, kelebihan, sampe komponennya yang bisa ente terapin. Semoga artikel ini bisa nambahin pengetahuan ente saat bikin diagram yang serupa. Pastiin aja komponen yang dipake sesuai dengan fungsinya ya.
Sumber: